Si Buruk Rupa yang Baik Hati



SI BURUK RUPA YANG BAIK HATI 
 Pada sebuah pohon di tepi hutan, hiduplah seekor Burung Hantu. Dia hidup menyendiri dan terpisah dari hewan-hewan penghuni hutan lainnya. tidak ada satupun hewan yang mau berteman dan bermain bersamanya. 

Hal itu disebabkan karena semua hewan selalu ketakutan setiap kali burung hantu datang mendekat. Melihat wajahnya yang tampak menakutkan atau mendengar suaranya yang menyeramkan, membuat semua hewan segera kabur dan menyembunyikan diri. Padahal sebenarnya Burung Hantu itu sangat baik hati. Sikap yang ditunjukkan hewan-hewan tersebut, menjadikan burung hantu sangat bersedih. Dia jadi jarang keluar rumah di siang hari. Hanya di waktu malam dia pergi untuk mencari makanan. 

Pada suatu hari, Burung Hantu sedang berkeliling mencari mangsa di pinggir perkampungan. Tiba-tiba matanya yang tajam melihat seorang petani sedang duduk di atas pematang sawah. Petani itu kelihatan bersedih. 
"Apakah dia juga dikucilkan oleh teman-temannya? Sama seperti aku?" tanya Burung Hantu dalam hatinya. Dengan hati-hati, Burung Hantu lalu hinggap di atas wuwungan sebuah dangau, tak jauh dari Petani itu duduk. 
 "Hai, Pak Petani!" sapa burung hantu. Petani itupun terkejut. Dia menoleh ke arah burung hantu. Petani itu sama sekali tidak tampak ketakutan seperti halnya hewan-hewan di hutan. 
 "Ohh hai!" Petani itu menjawab sapaan burung hantu. "Kenapa kau tampak bersedih? Apa kau dimusuhi teman-temanmu?" tanya burung hantu.
 "Tidak. Teman-temanku tidak ada yang memusuhi aku. Aku bersedih karena tanaman padiku yang selalu saja habis dimakan kawanan tikus," jawab petani itu. 

Burung Hantu merasa kasihan. Dia lalu berpikir dan berniat untuk membantu Si Petani. Jika semua hewan di hutan takut jika melihat wajahnya atau mendengar suaranya, tentu tikus-tikus itu juga akan sama seperti itu. "Bagaimana kalau aku membantumu, Pak Petani?" kata Burung Hantu. 
 "Membantuku! Bagaimana caranya?" tanya Petani itu heran, karena hampir semua cara sudah dia lakukan namun tidak ada yang berhasil. Burung hantu lalu menjelaskan bahwa semua hewan di hutan merasa ketakutan meski hanya mendengar suaranya saja. 
Dia merasa yakin, tikus-tikus itupun akan mengalami hal yang sama jika bertemu dengannya. 
 "Baiklah kalau begitu. Aku menurut apa yang akan kamu lakukan!" kata Si Petani. Besok malamnya, Burung Hantu kembali mendatangi sawah Si Petani. Dia menemani Petani berjaga jika sewaktu-waktu kawanan tikus datang. Tak berselang lama, terdengar suara mencicit bersahut-sahutan. 
Suara itu terdengar dari segala penjuru. "Tikus-tikus itu mulai beraksi!" kata Burung Hantu. 
 Tanpa menunggu lebih lama, Burung Hantu segera terbang berputar-putar sambil mengeluarkan suaranya yang menyeramkan. Hluuukk...... Hluuuuukkk...... Hluuuuukkk....!! Kawanan tikus sangat terkejut mendengar suara tersebut. Dan saat melihat ada seekor burung dengan wajah yang menakutkan terbang berputaran di atas sawah, segera saja kawanan tikus itu berhamburan melarikan diri.
 Sejak itu, Burung Hantu lalu berteman dengan Si Petani. Dia selalu menemani Petani untuk berjaga di sawah saat menjelang musim panen.

Komentar